Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Surat Hidup | Bukan MABA Biasa

Bukan MABA Biasa
Source: Antaranews.com

Pendahuluan

Bentar lagi kegiatan perkuliahan semester ganjil 2021/2022 akan dimulai, tandanya universitas akan mulai aktif kembali membina dan membimbing insan baru yang jumlahnya pasti ewu-ewuan. “MABA”, satu gelar yang bakalan tersemat bagi insan baru yang baru masuk kampus. Gelar yang disematkan bagi se-seorang yang bakal menjadi harapan keluarga atau bahkan bangsanya, bakal menapaki dunia perkampusan yang njelimet bin ruwet. Gimana tidak, waktu OSPEK saja sudah di doktrin mengenai peran mahasiswa bagi negeri ini, ditambah lagi penekanan untuk tidak bersikap apatis dan harus selalu setia kawan, sungguh mengesankan. Mengingat nantinya bakal hanya ada segelintir mahasiswa dari total keselutuhan mahasiswa yang mempertahankan sifat itu. Dan mungkin sudah menjadi sifat dasar manusia untuk sedikit merasa apatis atau mementingkan diri sendiri. Well, anything still possible. Dan tentunya masih banyak lagi urusan yang njelimet bin ruwet yang bakalan ditemui.

Terlepas dari semua itu, nyatanya gelar “MABA” hanya bakalan tersemat mungkin 6 bulan-1 tahun saja, atau bahkan ada beberapa jurusan yang hanya menyematkan gelar itu cuman 3 hari di OSPEK saja. Selebihnya MABA bisa bebas bergabung dalam organisasi dan tanpa pengawasan dari kakak-kakak disiplin mahasiswa yang selalu semangat mengingatkan adik-adik-nya. Waktu tersebut tentunya waktu yang singkat mengingat kuliah butuh waktu 4 tahun, paling cuman 25%-nya sampean jadi MABA. Nah oleh karena itu pertanyaannya adalah, apakah kamu mau menjadi mahasiswa yang biasa-biasa saja? yang mungkin kerjaannya cuman OSPEK, nugas, pulang kos, terus nongkrong sama temen-temen baru. Atau malah berusaha menembus jalur mainstream dan mencoba gambling di dunia yang bar-bar? Jika kamu memilih pilihan kedua silahkan lanjutkan baca artikel ini.

Kajian Teori

BUKAN MABA BIASA. Menjadi seorang MABA bukan artinya terus kamu lahir jadi sosok yang benar-benar baru, sosok yang benar-benar perlu mendapat arahan, sosok yang selalu menunggu kepastian. TIDAK!. Menjadi MABA sesungguhnya adalah waktu yang sangat berharga untuk dirimu mengetahui bidang yang kamu masuki saat ini (terlepas dari apakah kamu salah jurusan atau ndak, nanti kita bahas dikesempatan lainnya). Bidang yang kamu masuki bukan hanya mengenai mata kuliahnya saja, tapi juga prospek masa depannya bagaimana. Kamu juga harus memposisikan diri sebagai orang yang tidak bergantung pada gelar yang bakal kamu peroleh. Well intinya waktu sebagai MABA adalah waktu yang tempat untuk memulainya. Selain itu menjadi MABA juga bukan artinya kamu gaboleh berkarya, bukan artinya kamu gaboleh berkomunikasi dengan dosen. Justru ini adalah tahap awal dan harus dimanfaatkan. Ibarat hukum newton satu yang bunyinya 

"Jika resultan gaya pada suatu benda sama dengan nol, maka benda yang diam akan tetap diam dan benda yang bergerak akan tetap bergerak dengan kecepatan tetap selama tidak ada gaya eksternal yang mengenainya”

Hikmahnya apa? kamu perlu bergerak!. Kenapa? karena kalau kamu diem doang, dan selalu menunggu tanpa adanya dorongan untuk bergerak dan memulai, kamu bakalan tetep diem. Lain halnya kalau kamu memaksa untuk bergerak, kamu bakalan tetep bergerak selama tidak ada faktor X yang membuat kamu kembali diem. Sepakat? Lanjut. 

Isi

Terus bagaimana caranya?. Ok saya bakalan kasih beberapa tips yang bisa kamu terapkan (terutama bagi kamu yang saat ini menjadi MABA). Terlepas apakah saya dulu menjadi MABA yang BIASA atau malah menjadi MABA yang BAR-BAR silahkan disimak.

1. Susunlah Notulensi Hidupmu

Notulensi hidup? baru denger? Rapat aja ada notulensinya masa’ hidupmu ndak!. Notulensi hidup bisa diartikan sebagai rentetan tujuan hidup atau istilah gampangnya apa-apa yang ingin kamu capai selama menjadi MABA atau malah lebih bagusnya kamu bisa susun hingga jangka waktu 4 tahun (sampai lulus). Buatlah daftar sedetail mungkin. Setiap goals harus ada cara dan step by step menggapainya. Silahkan simak contoh di akhir postingan apabila kamu kebingungan.

2. Carilah Mentor 

Orang bijak pernah berkata “ความล้มเหลวคือครูที่ดีที่สุด” yang kurang lebih artinya “kegagalan adalah guru yang terbaik”. NYATANYA hal ini benar adanya, kalau ndak membunuhmu, kegagalan akan membuatmu lebih kuat. Disini kenapa saya menyarankan mencari mentor, karena sesungguhnya belajar dari kegagalan orang lain lebih baik daripada kamu mengalaminya sendiri (kecuali kamu orang yang keras kepala dan selalu ngeyel). Tidak bisa dipungkiri peran mentor itu sangat penting dalam kehidupan, apapun bentuknya. Dan dalam hal ini kamu yang menjadi MABA, bisa mencari mentor dari kakak tingkat, dari dosen, atau dari orang diluar lingkungan kampus. Yang terpenting adalah kamu harus mendapatkan ilmu, dan tidak mendapatkan omong kosong belaka. Dan jangan lupa dengan prinsip take and give, jangan maunya take doang, kamu juga setidaknya ada give-nya.

3. Gabung Organisasi atau UKM

Terkait hal ini ada beberapa jurusan disini dan disana yang tidak memperbolehkan DEDEK DEDEK-nya untuk join ke organisasi di awal tahun. Salah satu dalihnya agar tidak terkontaminasi doktrin doktrin dan ajaran-ajaran yang ga sesuai dengan prinsip yang ada (mungkin seperti itu). Tapi kalau kamu ternyata diizinkan, maka jangan sia-siakan ikut organisasi dan UKM. Karena melalui organisasi dan ukm kamu bakal lebih banyak mendapatkan pelajaran hidup daripada hanya sekedar duduk dan mendengarkan di kelas. Kalau kamu gabung di organisasi atau ukm artinya kamu berada di tempat dimana orang-orang yang memiliki visi dan misi yang sama dengan kamu berkumpul. Tinggal bagaimana kamu memanfaatkan tempat itu, apakah kamu bakal menjadi budak proker? Atau malah mendapatkan value dari proker yang sedang berjalan. Tapi ingat bahwa organisasi dan ukm itu sejatinya adalah tempat terbaik untuk mengembangkan diri dan kepribadian. Ok next.

4. Ikutan Event Nasional Bahkan Internasional

Expo Malaysia

Nah kalau step 1-3 kamu sudah lakukan, maka step ke 4 ini bisa dibilang cukup bar-bar. Bisa dibayangkan seorang MABA bisa mengikuti event nasional dan internasional, bakal terdengar keren (mungkin). Tapi ingat, diperlukan dedikasi yang tinggi dan kerja keras tentunya untuk meraihnya. Dan tentunya tidak menyerah sebelum bertanding, BONEK (Bondo Nekat), GAS!!. Apapun yang terjadi, coba saja dulu, karena kalau ndak mengawali, kamu bakalan diam saja. Dengan mencoba kamu memiliki kemungkinan berhasil 50% tapi kalau ndak mencoba kamu hanya memiliki kemungkinan berhasil 0%. Yaiyalah wong kamu diem aja. Sing nulis ki bacot doang palingan!. Foto diatas adalah salah satu bukti mengenai penerapan rumus newton 1, foto ketika saya mengikuti event internasional di Malaysia ketika semester 2. Oh iya hampir lupa, kembali lagi peran mentor adalah yang utama, dulu waktu awal ikut event juga karena ada mentor yang mengajari saya dan membimbing saya.

5. Kerjakan Sekarang

Ya benar, kerjakan sekarang. Sama saja kalau kamu sudah membaca tulisan ini tapi kamu diem aja dan tidak bergerak. Hanya dua pilihanmu tetep diem atau mencoba bergerak!. Satu lagi, rumus "Kerjakan Sekarang" juga harus kamu lakukan di setiap tugas atau tanggung jawabmu, menjadi MABA perlu banyak penyesuaian terutama dalam mengatur waktu, mungkin awal-awal kamu bakalan mengeluh karena banyak tugas. Oleh karena itu satu hal yang bisa kamu lakukan adalah Kerjakan Sekarang!, karena kamu bakalan terbiasa!, dan rasakan sensasinya ketika tugas udah kelar semua padahal deadline masih jauh. Next time saya bakal sharing mengenai manajemen waktu.

Penutup

Bagi kamu yang sampai diakhir postingan ini saya ucapkan Selamat!. Ya Selamat! Artinya kamu telah berhasil membaca lebih dari 900 kata sebelumnya. Sebuah pencapaian yang luar biasa, karena FYI saja kualitas pembaca dinegeri ini menempati peringkat 62 dari 70 negara di dunia Source: Program for International Student Assessment (PISA). Pembaca di negeri ini memang banyak, namun kualitas bacaan-nya yang patut diperhitungkan. 

Yoshhhh mungkin itu saja dari saya. Oh iya untuk contohnya ada di link dibawah ya.

Link-nya

Alwan Afif Fadhillah
Alwan Afif Fadhillah Halo, saya hanya ingin berbagi segala hal yang telah saya baca dan pelajari.

Posting Komentar untuk "Surat Hidup | Bukan MABA Biasa"